PADANG PANJANG, HALUAN DEMOKRASI — Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang, M. Muchlis, menargetkan seluruh masjid di wilayahnya menjadi masjid ramah bagi musafir, anak-anak, wanita, hingga penyandang disabilitas pada 2025. Hal ini merupakan upaya inovatif untuk meningkatkan peran dan fungsi masjid dalam melayani umat.
“Tidak hanya ramah bagi musafir di jalur perlintasan antardaerah, pada 2025 nanti kami menargetkan masjid-masjid di Padang Panjang masuk dalam kategori ramah anak, lingkungan, dan difabel,” ujar Muchlis, Senin (2/12/2024).
Menurut Muchlis, masjid seharusnya tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menyediakan fasilitas pendukung untuk kenyamanan umat. Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi ruang untuk anak-anak, sarana bagi penyandang disabilitas, serta lingkungan yang bersih dan ramah bagi masyarakat.
“Masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga menyediakan fasilitas yang mendukung kenyamanan seluruh umat,” tambahnya.
Ia menyebut Masjid Jami’ Nurul Huda di jalan lintas Padang-Bukittinggi sebagai contoh masjid ramah di wilayahnya. Masjid ini memiliki berbagai fasilitas, seperti kamar istirahat, parkir gratis, toilet bersih dan gratis, akses makanan dan minuman gratis, area bermain anak, ruang literasi, serta jalur kursi roda dan toilet khusus untuk penyandang disabilitas.
(Tim)