
Tanah Datar, Haluan Demokrasi- Masjid yang representatif merupakan idaman semua masyarakat, tidak terkecuali masjid Raya Buo yang sudah puluhan tahun dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat akhirnya akan dibangun kembali.
Pembangunan kembali masjid Raya Buo ini diawali dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Bupati Tanah Datar Ahmad Fadly, S. Ssi, Sabtu (10/5) di nagari Buo kecamatan Lintau Buo.
Menurut Wali Nagari Buo Yulkusmayanto, pembangunan kembali masjid Raya Buo ini merupakan keinginan dari seluruh masyarakat baik ranah maupun rantau yang menginginkan masjid yang lebih representatif.
Dia juga mengatakan, untuk membangun kembali masjid Raya Buo uang direncanakan menelan anggaran sebesar Rp. 2,5 milyar ini, seluruh masyarakat bergotong royong.
“Ini keinginan seluruh masyarakat nagari Buo, jadi kami badoncek dan bergotong royong untuk menggalang dana demi terwujudnya keinginan kami untuk memiliki masjid yang lebih besar dan lebih representatif. Untuk tahap awal pembangunan, akan dimulai dari tiangnya dulu, sehingga masjid ini masih tetap bisa kami manfaatkan,” ujarnya.
Yulkusmayanto juga bersyukur sekaligus menyampaikan terima kasih, karena peletakan batu pertama pembangunan masjid Raya Buo ini dilakukan secara langsung oleh Wakil Bupati Tanah Datar
“Alhamdulillah, hari ini peletakan batu pertama pembangunan masjid Raya Buo ini dilakukan langsung oleh pak Wakil Bupati. Ini dukungan penuh dari pemerintah daerah dan semoga dengan ini pembangunannya bisa cepat selesai,” sampainya.
Dia juga mengatakan, dana tahap awal pembangunan masjid Raya Buo sebesar Rp. 400 juta dari hasil sumbangan sukarela masyarakat nagari Buo yang berada di ranah dan rantau.
Sementara itu, Wakil Bupati Ahmad Fadly menyambut baik pembangunan kembali masjid Raya Buo tersebut. Dia mengharapkan, nantinya masjid ini akan semakin nyaman sehingga jamaah senang beribadah didalamnya.
Wabup Ahmad Fadly juga menginginkan agar sebuah masjid yang bagus dan indah nantinya bisa menjadi pusat dari berbagai kegiatan masyarakat, tidak sekedar sebagai tempat ibadah semata.
“Membangun masjid yang bagus itu mudah, kalau ada dananya siapapun bisa membangun masjid, namun yang sulit adalah memakmurkan masjid itu sendiri. Untuk itu Saya berharap, nantinya kalau proses pembangunan masjid ini selesai tidak hanya dimanfaatkan untuk beribadah saja, tapi juga untuk kegiatan yang bermanfaat lainnya, seperti latihan silat, tempat bermusyawarah, sebagai pustaka dan lain sebagainya sehingga masjid kita akan selalu ramai,” sampainya.
Dikatakannya lagi, membangun sebuah masjid juga bermakna sebagai pembangunan sebuah peradaban dan kultur untuk sebuah kemajuan masyarakatnya.
“Kita ingin, dari masjid ini nantinya akan lahir orang-orang hebat yang kelak akan mambangkik batang tarandam. Kami yakin masjid adalah solusi untuk membina para generasi muda, tidak hanya generasi yang bertaqwa, tetapi juga generasi yang memiliki kemandirian yang kuat. Untuk itu mari kita ciptakan masjid yang nyaman, kalau masjid sudah nyaman orang tidak akan hitung-hitungan untuk mengeluarkan sebagian hartanya untuk pembangunan masjid kita ini,” pungkasnya.
Usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid Raya Buo Wabup Ahmad Fadly juga melakukan peresmian pemakaian jalan yang dibangun dari dana Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK) tahun 2024 kemarin. (Dwi)